
MasRizky.CO.ID - JAKARTA. PLN Pelayanan Listrik dan PT Siemens Indonesia telah meresmikan perjanjian kerjasama melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU). Kerja sama ini mencakup penyelenggaraan lokakarya teknis, program pelatihan Operasi & Maintenance (O&M), pengembangan aspek digitalisasi dan jaringan pintar (smart grid), pertukaran informasi, serta berbagai upaya bersama lainnya yang bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja operasional dan mendorong percepatan proses transformatif digital pada industri energi di Tanah Air.
Presiden Direktur dan CEO Siemens Indonesia Surya Fitri menjelaskan, dengan kolaborasi ini, harapannya, bisa mengembangkan solusi bangunan cerdas dan berkelanjutan melalui integrasi AI, energi surya, dan sistem otonom, serta mendorong pelatihan dan transformasi digital berbasis ESG di proyek-proyek infrastruktur.
"Saya Surya menyampaikan bahwa tim Kami dapat mendukung tim PLN milik perusahaan layanan listrik PLN. Jika diperlukan penilaian dalam sektor tersebut, Kami siap membantu. Ini baru pada tahap permulaan; secara umum dan kasar kita sedang merancangkan memorandum pengertian," ungkapnya saat acara Siemens Summit 2025 yang berlangsung di Hotel Borobudur Jakarta, hari Rabu (11/6).
Di samping bekerja sama dengan PLN Electricity Services, Siemens juga telah mengesahkan perjanjian Memorandum of Understanding (MoU) bersama Direktorat Industri Gula, Oleokimia, dan Pakan yang berada di bawah Kementerian Perindustrian.
Kolaborasi ini bertujuan untuk mendorong percepatan transformasi digital dalam bidang perkebunan kelapa sawit dengan menggunakan penilaian INDI 4.0, memberikan pelatihan kepada pekerja, serta mengembangkan bahan ajar khusus bagi program pelatihan tersebut.
Tindakan tersebut dianggap sebagai titik penting dalam memperbaiki pengelolaan sektor kelapa sawit secara nasional. Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), Sahat Sinaga, juga memberi dukungan terhadap ide ini.
Dia menganggap bahwa sistem transformatif digital dalam sektor kelapa sawit ini akan membantu menutup peluang untuk kecurangan dan meningkatkan daya saing Indonesia di pangsa pasar global berbekal data yang tepat sasaran.
"Jika seluruh data dapat direkam mengenai jumlah TBS dari para petani, hingga kebun inti, berapa banyak yang masuk ke pabrik, dan akhirnya mencapai dermaga, maka tidak akan ada satupun hal yang tertinggal ketika kita melihat dari sisi datanya," jelas Sahat saat ditemui di Hotel Borobudur pada hari Rabu, 11 Mei.
Melalui upaya ini, diharapkan dapat semakin mengubah data sektor kelapa sawit menjadi lebih mutakhir, transparan, serta mudah dijangkau bagi semua pihak yang berkepentingan.
Post a Comment