
MasRizky , Jakarta - Setangkas-tangkaspun tupai melompat, pada akhirnya ia tetap jatuh juga. Kejadian serupa terjadi kepada seorang pria di Amerika Serikat yang mengaku sebagai awak kabin selama tujuh tahun guna memperoleh karcis gratis tersebut maskapai penerbangan Dari tahun 2018 sampai 2024, dia telah merasakan total 120 kali terbang secara cuma-cuma sebagai pramugara .
Aktingannya akhirnya terungkap dan dia dijatuhi hukuman oleh juri federal pada hari Selasa, 10 Juni 2025. Berdasarkan pernyataan resmi dari Kantor Jaksa Amerika Serikat untuk Distrik Florida Selatan tanggal 5 Juni, seperti yang dilaporkan sebelumnya. USA Today , Tiron Alexander berpura-pura menjadi pramugara untuk sejumlah perusahaan penerbangan utama di Amerika Serikat. Menggunakan identitas buatan, dia masuk ke situs web yang dirancang khusus untuk staf pesawat dan mengklaim tiket terbang bebas biaya melalui kuota pegawai. Tiron saat ini dituntut karena telah melakukan tindak pidana menyesatkan petugas dengan cara membujuk mereka agar membolehkan dia masuk ke zona keamanan bandar udara dengan dalih tidak benar.
Maskapai penerbangan yang tercantum dalam berkas pengadilan meliputi American Airlines, Spirit Airlines, United Airlines, Delta Air Lines, serta Southwest Airlines.
Alexander diduga melakukan perjalanan melalui 34 penerbangan bersama sebuah maskapai penerbangan sambil menyamar sebagai awak kabin atau staf. Dia memanfaatkan sekitar 30 kode pegawai yang memiliki tanggal masuk kerja beragam untuk mendapatkan tiket gratis. Sesuai penjelasan dari tim hukumnya, dia juga mengaku bekerja untuk tiga maskapai lainnya agar dapat memesan lebih banyak lagi penerbangan. penerbangan .
Penerbangan Tanpa Biaya bagi Staf Kabin
Penerbangan gratis merupakan salah satu layanan yang telah lama tersedia bagi kru pesawat dalam industri perjalanan udara ini dikenal juga sebagai non-revenue travel. Pegawai dari maskapai penerbangan, termasuk sahabat dan anggota keluarganya, bisa melakukan penerbangan standby tanpa dipungut biaya sesuai dengan tingkat pengalamannya dan keadaan kapal terbang saat itu.
Berdasarkan tuntutannya di bulan Oktober 2024, dikatakan bahwa Alexander telah memulai pekerjaannya di sebuah maskapai penerbangan sejak tanggal 30 November 2015 dan terus sampai waktu itu, meskipun posisinya tidak dinyatakan. Akan tetapi, faktanya adalah dia tak pernah benar-benar bertugas sebagai kru pesawat atau pilot.
Berdasarkan dokumen pengadilan, Alexander ditahan pada bulan Maret. Persidangan lanjutan telah direncanakan pada tanggal 25 Agustus di Pengadilan Distrik untuk Distrik Selatan Florida. Dia menghadapi ancaman hukuman kurungan sampai dengan dua puluh tahun akibat kasus penipuan serta tambahan sepuluh tahun karena masuk ke zona keselamatan bandara sesuai dengan tuntutan jaksa. Mirror.co.uk .
Pilihan Editor: Kode Karyawan Maskapai untuk Kasus Penumpang Meninggal Dunia Di Dalam Pesawat
Post a Comment