MasRizky , Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) BMKG ) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi Yang mungkin terjadi di sejumlah area laut Indonesia antara tanggal 12 sampai 15 Juni 2025.

Prakirawan dari BMKG Estri Diniyati menyebut bahwa Siklon Tropis Wutip yang berada pada koordinat 16.2°L.U., 113.9°B.T. dengan tekanan atmosfer sebesar 994 hPa di Laut Cina Selatan serta Bibit Siklon Tropis 92W yang terletak di 16.6°L.U., 127.1°B.T. dengan tekanan atmosfer mencapai 1005 hectopascal di Laut Filipina menjadi penyebab meningkatnya kecepatan angin dan ketinggian ombak.

Polanya angin di kawasan Utara Indonesia biasanya bertiup dari arah tenggara sampai baratdaya dengan kelajuan antara 8-30 knot, sementara itu di daerah Selatan Indonesia pola angin lazimnya datang dari timur menuju tenggara dengan kelajuan sekitar 8-25 knot.

"Angin paling kencang diamati di Laut Natuna Utara, Samudera Hindia yang berada di selatan Jawa sampai ke Nusa Tenggara Timur," jelas Estri dalam pernyataan tulisan pada hari Kamis, tanggal 12 Juni tahun 2025.

Keadaan itu memungkinkan munculnya ombak dengan ketinggian antara 1,25 sampai 2,5 meter di beberapa wilayah laut seperti Laut Natuna Utara, Selat Karimata bagian selatan, Laut Jawa sebelah barat, Laut Jawa tengah, Laut Jawa timur, Laut Bali, Laut Flores, serta Laut Sumbawa.

Gelombang semacam ini memiliki potensi untuk muncul di Selat Makassar sebelah utara, Selat Makassar sebelah selatan, Laut Sulawesi sisi barat, Laut Banda, Laut Seram, Laut Arafuru area barat, Laut Arafuru section utara, Laut Arafuru region tengah, Laut Arafuru bagian timur, Samudera Pasifik kawasan utara Maluku, Samudera Pasifik wilayah utara Papua Barat, Samudera Pasifik zona utara Papua Barat Daya, serta Samudera Pasifik segmen utara Papua.

Gelombang ekstrem dengan ketinggian antara 2,5 sampai 4,0 meter memiliki peluang muncul di beberapa wilayah seperti Lautan India barat Aceh, Lautan India barat Kepulauan Nias, Lautan India barat Kepulauan Mentawai, Lautan India barat Bengkulu, Lautan India barat Lampung, Selat Malaka bagian utara, serta sebagian pantai selatan dari Banten, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT.

"Gelombang tinggi yang mungkin timbul di sejumlah daerah itu bisa membahayakan keselamatan navigasi," ujarnya.

BMKG menyarankan kepada publik supaya tetap waspada, khususnya para nelayan yang menggunakan alat transportasi seperti perahu tradisional harus menjaga diri dari kecepatan angin melebihi 15 knot serta gelombang laut yang mencapai atau melampaui 1,25 meter. Sementara itu, kapal-kapal tongkang dianjurkan untuk berhati-hati jika kecepatan angin mendekati atau melewati batasan 16 knot dan tinggi ombak menyentuh atau melebihi 1,5 meter.

Bagi kapal feri, disarankan untuk mengantisipasi kecepatan angin melebihi 21 knot serta gelombang setinggi lebih dari 2,5 meter. "Saya minta kepada warga yang bertempat tinggal atau melakukan aktivitas di daerah pesisir dalam zona rawan terhadap gelombang ekstrem agar tetap waspada," ujar Estri.

Post a Comment

Previous Post Next Post