PR JABAR - Insinyur di California Institute of Technology (Caltech) sudah menciptakan drone bertansformasi yang bisa secara cepat berpindahan antara mode penerbangan dan kendaraan darat di udara.
Di juluki sebagai ATMO (aerially transforming morphobot), drone revolusioner yang diciptakan oleh Mory Gharib dan Ioannis Mandralis dari Caltech ini berhasil mencapai hal yang belum pernah bisa dicapai industri penerbangan untuk jangka waktu lebih dari lima dekade, yakni kemampuan bertransformasi saat terbang.
Dengan menerapkan sebuah mesin untuk memutar sendi utama yang mengatur arah keempat propellernya, ATMO bisa beralih secara halus dari bentuk pesawat dron langsung menjadi semacam rover saat akan mendarat di permukaan.
Perubahan pada atmosfer ini amat krusial sebab kondisi lingkungan yang keras dan sulit diprediksi bisa menghambat operasional dari sistem transformasi tersebut. Uniknya, cangkang bulat yang menutupi keempat mesin pesawat tanpa awak itu pun bertugas sebagai roda saat peralatan sedang dalam posisi gerakan.
"Kami mengembangkan dan mendesain sebuah sistem robotika baru yang terinspirasi oleh alam—dengan mekanisme bagaimana hewan bisa menggunakan tubuh mereka secara beragam untuk melakukan pergerakan yang bervariasi," jelas Ioannis Mandralis (MS '22), seorang mahasiswa pascasarjana dalam bidang ilmu pesawat ruang angkasa di Caltech.

Kemampuan untuk beralih bentuk di udara memberikan peluang besar bagi peningkatan kemandirian serta kekuatan sistem." Walaupun alih bentuk di udara ini hanya memanfaatkan sebuah motor untuk mengerakan persendian utama yang bertugas mengangkat dan menurunkan penggerak ATMO saat berada dalam mode terbang maupun berkendara, tetapi seluruh proses tersebut ternyata jauh lebih kompleks dibanding apa yang tampak dari luar.
Insinyur perlu mempertimbangkan dampak gaya aerodinamis rumit saat melakukan tes pada sistem tersebut, termasuk pengaruh turbulens dan tidak stabilnya empat buah dorongan yang berpindah posisi sepanjang prosedur pendekatan dan mendarat, menurut pelaporan dari Oddity Central tanggal 11 Juni 2025.
Mereka pun melaksanakan percobaan penggambaran asap guna mencari tahu fenomena yang mendorong pergantian dinamikanya. Terakhir, seluruh informasi tersebut dimasukkan ke dalam program spesifik yang diciptakan untuk mengatur ATMO.
Algoritme kontrol merupakan inovasi utama dari riset kali ini," ungkap Mandralis kepada Teknik Komunikasi. "Karena posisi dorongan pada quadrotor serta cara mereka menerbangkannya, digunakanlah pengontrol spesifik.
Pada kesempatan ini, kita mengenalkan sebuah sistem dinamis yang belum pernah ditangani sebelumnya. Begitu robot memulai transformasinya, Anda akan menerima kombinasi dinamis baru di mana jenis interaksi antar gaya menjadi unik.
Sistem pengendalian harus mampu menanggapi semuanya secara cepat." ATMO Drone masih berada pada tahap konsep awal, namun kapabilitasnya untuk melakukan transformasi saat terbang dipandang sebagai lompatan yang bisa mengubah masa depan penerbangan. ***
Post a Comment