MasRizky - Apple baru-baru ini menghadirkan pemutakhiran signifikan di sektor perangkat lunak dengan merilis iOS 26, yakni versi paling anyar dari sistem operasinya yang dilengkapi dengan antarmuka canggih berlabel Liquid Glass UI.
Penampilannya yang baru, jernih, elegan, dan interaktif ini langsung mendapat perhatian. Akan tetapi, tidak hanya para pemakai Apple saja yang menyadari hal tersebut; pesaing lama mereka, Samsung, turut bergabung dalam diskusi, tentu saja dengan sedikit cemoohan.
Melalui akun resmi Samsung Mobile US di platform tersebut, mereka mengolok-olok sejumlah fitur terbaru dari iOS 26. Fitur-fitur ini semakin memperkaya kemampuan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dalam sistem operasi itu. Hal ini menunjukkan bahwa Samsung telah lebih dahulu menerapkan pendekatan serupa.
"Aplikasi yang bisa diadaptasi? Bilah mengapung? Antarmuka yang ramping seperti kaca itu? Terlihat... familier," demikian tertulis.
Komen tersebut mengacu pada keserupaan dalam desain Apple dengan tampilan lama semacam Windows Vista, atau bahkan fitur yang sudah lama ada di perangkat Galaxy.
Walaupun begitu, iOS 26 bukan hanya tentang tampilan visual. Apple juga meluncurkan widget interaktif yang lebih cepat merespons, pengaturan layar utama yang semakin fleksibel, serta notifikasi pintar yang terintegrasi dalam sistem.
Kinerja secara umum meningkat pesat karena adanya optimasi dalam sistem serta kelistrikan yang lebih efisien, semua fitur tersebut diciptakan dengan tujuan untuk terus melindungi kebijaksanaan pengguna, sebuah prinsip penting bagi Apple sejak dulu.
Meskipun begitu, Samsung tidak ingin kalah dan seolah-oleh "menjambak" panggung tersebut dengan menampilkan Galaxy AI yang telah ada lebih dahulu.
baru saja memulai dengan penerjemahanlangsung? Selamat datang! Mengkritik Samsung. Mereka menggunakan fitur-fitur kecerdasan buatan (AI) seperti terjemahan secara waktu nyata, balasan cerdas, serta pelacakan kesehatan berbasis AI pada Galaxy Watch sebagai serangan terhadap kurang cepatnya penerimaan AI oleh Apple.
Menariknya, walaupun AI merupakan tren utama dalam dunia teknologi sekarang, Apple sepertinya mengambil jalan yang berbeda. Di acara WWDC 2025 lalu, kata "AI" hanya dibicarakan dua kali saja, serta hal tersebut lebih kepada peningkatan minor bagi fitur Siri mereka.
Sebaliknya dari mengikuti tren, sepertinya Apple berkeinginan untuk merancang integrasi kecerdasan buatan dengan cara yang tidak mencolok, komprehensif, serta pribadi, tanpa mengorbankan kepercayaan konsumen.
Apakah pendekatan ini bakal sukses atau malah membuka peluang bagi pesaing menunjukkan kemampuan mereka? Hanya waktu yangakan mengungkapkan jawapannya.
Namun satu hal yang pasti, persaingan antara Apple dan Samsung saat ini telah memasuki tahap baru, dan kita semua tengah menantikan perkembangan dari baris terdepan.
Post a Comment