Mas Rizky, TEL AVIV - Sebuah serangan rudal Iran menghantam Institut Sains Weizmann atau Weizmann Institute of Science, lembaga riset paling bergengsi di Israel, memicu kehancuran besar pada laboratorium dan memunculkan kekhawatiran bahwa ilmuwan kini jadi target baru dalam konflik Israel–Iran yang memanas.

Serangan rudal pada Minggu dini hari (16/6/2025) menghantam dua gedung di kampus Institut Weizmann, menyebabkan kerusakan parah pada laboratorium ilmu hayati dan kimia.

Meskipun tak ada korban jiwa, para peneliti menyebut dampaknya menghancurkan warisan keilmuan puluhan tahun.

"Beberapa laboratorium benar-benar hancur total, tidak menyisakan apa pun," ujar Sarel Fleishman, profesor biokimia yang telah mengunjungi lokasi pasca serangan.

“Ini adalah kemenangan moral bagi Iran,” kata Oren Schuldiner, seorang profesor di departemen biologi sel molekuler dan departemen ilmu saraf molekuler yang laboratoriumnya hancur dalam serangan itu.

"Mereka berhasil merusak permata mahkota sains di Israel,” lanjutnya, seperti dikutip dari The Associated Press (AP) pada Jumat (20/06/2025).

Kampus Weizmann yang berada di Rehovot, selatan Tel Aviv, Israel itu kini ditutup.

Gambar-gambar kehancuran menunjukkan puing bangunan Weizmann Institute of Science, jendela pecah, dan dinding hangus. Di dalamnya, penelitian biologi perkembangan, regenerasi jaringan, hingga kanker terhenti seketika.

Schuldiner mengungkap, ribuan lalat transgenik yang digunakan untuk penelitian saraf dan autisme musnah. Peralatan mikroskop berteknologi tinggi tak lagi bisa diselamatkan.

“Semua penelitian kami telah terhenti. Ini adalah kerusakan signifikan bagi kontribusi ilmu pengetahuan global,” katanya.

Iran Balas Serangan Israel, Ilmuwan Diseret ke Medan Konflik

Selama ini, Israel kerap dituding menargetkan ilmuwan nuklir Iran.

Serangan ke Institut Weizmann disebut sebagai pembalasan langsung Iran terhadap tewasnya sejumlah ilmuwan dan pejabat tinggi dalam serangan udara Israel ke Teheran sepekan sebelumnya.

"Institut Weizmann telah menjadi target Iran," ujar Yoel Guzansky, pakar keamanan nasional Israel.

Iran diduga sengaja menyasar simbol kemajuan ilmiah Israel sebagai bentuk pesan bahwa jika ilmuwan mereka diserang, maka ilmuwan Israel juga tak aman.

Ini bukan pertama kalinya ilmuwan Weizmann disasar.

Tahun lalu, Israel menggagalkan plot pembunuhan terhadap seorang ilmuwan institut oleh jaringan spionase Iran. Kini, ancaman tersebut bukan lagi sebatas bayang-bayang.

Meskipun belum ada klaim resmi bahwa Iran menargetkan ilmuwan secara spesifik, para analis menyimpulkan pesan Teheran jelas: konflik tak lagi terbatas pada militer, tapi juga menyasar nadi intelektual negara.

Institut Weizmann yang berada di selatan Tel Aviv, berdiri sejak 1934 dan dikenal sebagai tempat kelahiran komputer pertama Israel, kini menghadapi tantangan eksistensial. Di tengah pusaran konflik bersenjata, lembaga ini menjadi simbol betapa perang modern tak lagi hanya menghancurkan senjata, tapi juga merobohkan fondasi ilmu pengetahuan itu sendiri.

Lebih 20 Jenderal dan Ilmuwan Iran Tewas

Sejak Jumat, 13 Juni 2025, serangan udara Israel yang dikenal sebagai "Operation Rising Lion" telah menewaskan lebih dari 20 tokoh penting militer dan ilmuwan nuklir Iran.

Dari data yang dihimpun, total korban tewas Iran mencapai antara 224 hingga 408 orang, termasuk 90-an anggota militer senior dan puluhan ilmuwan nuklir .

Operasi Rising Lion memicu serangan rudal balasan dari Iran ke wilayah Israel, dan penutupan ruang udara di beberapa negara.

  • Daftar tokoh tinggi Iran yang tewas:
  1. Jenderal Mohammad Bagheri – Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran
  2. Jenderal Hossein Salami – Komandan IRGC
  3. Mayjen Gholam Ali Rashid – Komandan Khatam‑al Anbiya Central HQ
  4. Amir Ali Hajizadeh – Panglima Kedirgantaraan IRGC
  5. Davoud Sheikhian – Komandan Pertahanan Udara IRGC
  6. Gholamreza Mehrabi – Wakil Kepala Intelijen Angkatan Bersenjata
  7. Mehdi Rabbani – Wakil Kepala Operasi Angkatan Bersenjata
  8. Hassan Mohaqeq & Mohammad Kazemi – Jajaran intelijen tinggi IRGC
  9. Ali Shadmani – Pejabat senior Khatam‑al Anbiya
  • Daftar ilmuwan progam nuklir Iran yang tewas:
  1. Fereydoon Abbasi – Pakar nuklir dan mantan Kepala Badan Energi Atom Iran
  2. Saeed Borji  – Ilmuwan penting
  3. Ahmadreza Zolfaghari Daryani – Ilmuwan penting
  4. Abdulhamid Minouchehr – Ilmuwan penting
  5. Mohammad Mehdi Tehranchi – Ilmuwan penting
  6. Seyyed Amir Hossein Faqhi – Ilmuwan nuklir
  7. Akbar Motlebizadeh – Ilmuwan nuklir
  • Total, setidaknya 9–14 ilmuwan nuklir tewas dalam serangan ini.

(Grace Sanny Vania)

Post a Comment

Previous Post Next Post