Masrizky , Penajam Paser Utara Otoritas Ibukota Negara ( IKN ) menggarisbawahi bahwa pemerintah sepenuhnya mensupport keberlangsungan proses tersebut investasi Di Ibu Kota Negara (IKN), yang merupakan pusat pemerintahan baru untuk Indonesia, terletak di bagian dari kabupaten Penajam Paser Utara serta kabupaten Kutai Kartanegara, provinsi Kalimantan Timur.

"Kepala Otoritas IKN menyatakan bahwa pemerintah berkomitment untuk mendukung kemulusan investasi di IKN, termasuk investasi dari Tiongkok," katanya. Basuki Hadimuljono Ketika diminta berkomentar tentang investasi untuk membangun IKN di Sepaku, Penajam Paser Utara pada hari Kamis, 29 Mei 2025.

Investasi yang telah dimulai diberi jaminan oleh pemerintah agar proyek pembangunan dapat diselesaikan tanpa hambatan. Selain itu, Otoritas IKN dan Departemen Keuangan pun menyediakan sistem tanggungan bersama atau co-guarantee dalam beberapa aspek guna memastikan kesuksesan konstruksi ini. Konsep dari co-guarantee sendiri merujuk pada model garansi di mana setidaknya ada dua lembaga atau lebih yang bertanggung jawab atas beban keuangan secara kolektif.

Basuki Hadimuljono menjelaskan bahwa pembangunan IKN akan menggunakan skema tersebut dengan adanya jaminan yang melibatkan lebih dari satu pihak penjamin.

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otoritas IKN, Agung Wicaksono, mengatakan bahwa konsorsium yang berasal dari perusahaan-perusahaan China tersebut sudah menyuntikkan dana sekitar Rp 70 triliun ke dalam Ibukota Negara Baru (IKN).

Proyek investasi yang sedang berlangsung ini mencerminkan keyakinan besar, proyek tersebut akan dilanjutkan dan kami tetap akan terus mengeksplorasi peluang-peluang investasi tambahan.

China menganggap IKN sebagai kesempatan penting untuk melakukan investasi di wilayah ASEAN, seperti yang disampaikan oleh Dubes Republik Rakyat China H.E. Wang Lutong. Dia juga menyatakan bahwa pihaknya akan memperluas dukungan dengan mendorong semakin banyak perusahaan asal China turut serta dalam proses pembangunan ibukota baru Indonesia.

Investasi Tiongkok dalam Kawasan Ibukota Negara Baru (IKN) diperkirakan mencapai sekitar Rp 68,4 triliun yang berasal dari model kerjasama antara pemerintah dengan badan usaha (KPBU), meliputi proyek perumahan, sistem transportasi multimoda (MUT), serta pengembangan infrastruktur jalan. Selain itu, ada tambahan investasi asing langsung senilai kurang lebih Rp 500 miliar oleh PT Delonix Bravo Investment.

Konsorsium CHEC-IJM serta konsorsium CSCEC-CREC sedang membangun proyek KPBU MUT dan jalannya sendiri-sendiri, yang memiliki nilai kontrak sebesar Rp 27,1 triliun dan Rp 27,9 triliun. Sementara itu, konsorsium IJM-CHEC menangani proyek KPBU rumah tangga dengan perkiraan nilai kontrak mencapai Rp 13,4 triliun.

Selanjutnya, investasi langsung asing oleh PT Delonix Bravo Investment akan menghasilkan pembangunan Delonix Nusantara Commercial Complex dengan estimasi nilai proyek sebesar Rp 500 miliar, dan pekerjaannya telah dimulai pada bulan September tahun 2024.

Hingga tanggal 26 Mei 2025, Otoritas IKN sudah mendapatkan 36 pesan atau dokumen yang menunjukkan ketertarikan (leter of interest/LOI) dari Republik Rakyat Tiongkok, di mana 32 LOI terkait dengan skema KPBU dan empat LOI lainnya berkaitan dengan skema investasi langsung.

Bidang-bidang yang menarik minat meliputi sektor energi, perumahan, teknologi digital, penanganan limbah, infrastruktur tranportasi, fasilitas dasar, industry ramah lingkungan, lifestyle, serta media dan broadcasting.

Post a Comment

Previous Post Next Post