Masrizky , Jakarta - Bank sampah Di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, orang-orang merubah sampah plastik domestik menjadi barang-barang bernilai guna, di antaranya solar Pengubahan sampah plastik menjadi bahan bakar alternatif seperti solar memberikan manfaat tambahan untuk para nelayan lokal selain menciptakan pemahaman tentang pentingnya menjaga kebersihan lautan.

Pemimpin setempat di Desa Ceria Astra Mahariah menyebut bahwa para nelayan mampu memperoleh bahan bakar minyak (BBM) apabila mereka menyerahkan sampah plastik yang telah dikumpulkan dari lautan. Dia menjelaskan pada nelayan, ada program perbandingan 3:1. Bila seseorang menyerahkan sampah plastik yang diperolehnya dari laut seberat tiga kilogram, maka akan mendapat satu liter BBM melalui proses pirolisis. Demikian disampaikan oleh Mahariah saat berada di sebuah bank sampah dengan nama Rumah Literasi Hijau tersebut.

Mahariah menyatakan bahwa Rumah Literasi Hijau bertujuan menciptakan sebuah contoh solusi untuk menangani masalah limbah plastik di Kepulauan Seribu, terutama pada Pulau Pramuka. Dia menjelaskan bahwa Kepulauan Seribu tidak hanya harus berurusan dengan sampah rumahan, tetapi juga sampah dari luar yang mengalir ke daerah tersebut dan pada gilirannya merusak lingkungan setempat.

Ia menjelaskan bahwa bank sampah utama Pulau Pramuka bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para nelayan tentang ketersediaan lingkungan laut secara berkelanjutan. Sebaliknya, nelayan pun diuntungkan sebab mereka dapat menerima solar dan area perikanan yang menjadi sumber penghidupan mereka tetap lestari.

"Beruntung dia mendapat kebaikan berlipat-lipat; bisa memetik manfaat dari sampah dan membuat lautnya menjadi lebih bersih sehingga tidak menganggu sumber penghidupan mereka. Selain itu, mereka juga menerima bantuan solar," ungkap Mahariah.

Setiap sampah plastik yang masuk ke bank sampah tersebut perlu dikategorikan lebih dulu. Selanjutnya, dilakukan pemilihan sesuai dengan tipe plastik yang cocok untuk proses pengolahan pakai mesin pirolisis. Proses pirolisis adalah pencairan material organik dalam temperatur tinggi hingga menghasilkan bentuk gas, zat cair, dan sisa padatan.

Program bank sampah ini adalah bagian dari Kampung Berseri Astra di Pulau Pramuka. Dalam kawasan Kepulauan Seribu, terdapat empat pulau yang sudah mendapatkan bantuan dalam mengolah sampah plastik dengan tingkat penanganan masing-masing. Selain Pulau Pramuka, tiga lainnya yaitu Pulau Harapan, Pulai Untung Jawa, dan Pulau Tidung menjadi lokasi implementasinya.

"Pada waktu tersebut, kami mengumpulkan petugas kebersihan dari seluruh Kepulauan Seribu dan melatih mereka selama empat hari di tempat ini. Setelah itu, kami melakukan penilaian untuk menentukan pulau mana yang paling siap. Ketika Astra meminta kami meningkatkan skala operasi, kami merekomendasikan salah satu pulau tersebut," jelas Mahariaah.

Kepala Manajemen Sistem Komunikasi dan Kerjasama Astra, Elmeirillia Lonna, menyebut bahwa hingga kini terdapat lebih dari 1.500 Desa Seri Astra yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Dia menambahkan bahwa di Kecamatan Pulau Pramuka sendiri, program Astra telah berlangsung lebih dari satu dekade.

"Sudah hampir sepuluh tahun kami menjalankan program bernama Kampung Berseri Astra, yang masih berlanjut dengan berbagai kegiatan. Program ini merupakan bagian dari janji Astra untuk mendukung kemajuan Indonesia," jelas Lonna.

Post a Comment

Previous Post Next Post