
Mas Rizky , Jakarta - Pembalap Ducati Francesco Bagnaia mengakui bahwa kegagalan untuk menang di MotoGP Italia akan berarti menjadi masalah. Hasil balapan di Sirkuit Mugello hari Minggu, 22 Juni 2025, menjadi indikator daya saing pada sisa musim MotoGP 2025.
Bagnaia menilai balapan di Italia akan menjadi balapan penting. "Ini akan sangat penting karena jika saya tidak kompetitif di sini, kita dapat mengatakan bahwa kami dalam masalah. Jadi saya akan berusaha untuk memperjuangkannya,” ujar dia dikutip dari Crash.
Bagnaia tiba di Mugello untuk mencari kemenangan keduanya di MotoGP 2025. Satu-satunya kemenangannya sejauh ini diraih di COTA, seri MotoGP Amerika Serikat, setelah Marc Marquez mengalami kecelakaan. Pembalap Italia itu saat ini tertinggal 93 poin dari rekan setimnya. Ia juga masih berada di belakang Alex Marquez yang unggul 61 poin di posisi kedua.
Marc Marquez belum pernah menang di Mugello sejak 2014. Namun, buat Bagnaia, pembalap asal Spanyol tersebut tetap menjadi rival utama dalam berburu kemenangan di sirkuit sepanjang 5,24 kilometer tersebut. “Saya tahu bahwa saya tidak dalam situasi untuk membayangkan kemenangan di kedua balapan. Kita tahu seberapa kuat Marc dan Alex musim ini. Jadi penting untuk memulai kembali dari balapan di Aragon dan mencoba untuk meningkatkan kecepatan kami sesi demi sesi,” ucap Bagnaia.
Dari balapan terakhir di Aragon, Bagnaia mengakui bahwa ia berada satu langkah di belakang Marc dan Alex Marquez. "Kita harus realistis dan mempertimbangkan bahwa balapan terakhir cukup sulit bagi saya. Memang benar bahwa saya memperoleh sedikit kepercayaan diri, tetapi juga benar bahwa saya finis di tempat yang sama seperti awal musim. Di tempat ketiga," kata dia.
Juara MotoGP 2022 dan 2023 itu menambahkan, “Saya hampir mendekati mereka, tetapi Marc sedang berada dalam performa terbaik. Saya ada di sana bersama Alex yang berjuang dan dia finis di depan saya. Jadi saya pikir ini saat yang tepat untuk memulai kembali, tetapi kami perlu melakukan langkah lain akhir pekan ini dan ini adalah trek yang tepat untuk mencoba melakukannya."
Evaluasi dari Aragon
Bagnaia mengganti cakram depan standar 340 mm menjadi 355 mm yang lebih besar selama pemanasan di MotoGP Aragon. Keputusan itu meningkatkan kepercayaan diri di bagian depan motor Ducati GP25 miliknya.
Bagnaia punya rekor dominan Bagnaia dengan lima kemenangan berturut-turut di Mugello, termasuk pada sesi sprint race . Harapan tinggi muncul bahwa pembalap Italia itu akhirnya dapat berhadapan langsung untuk berduel dengan Marc Marquez.
Namun, Bagnaia sadar betul. Tata letak Mugello yang mengalir mungkin tidak akan memungkinkannya untuk menggunakan rem ukuran 355. "Di Aragon, memang benar bahwa dalam balapan saya kompetitif, tetapi saya pikir keputusan itu tidak hanya bergantung pada apa yang kami lakukan di Aragon," ucap dia.
"Saya tahu betapa pentingnya untuk meraih hasil yang baik di sini (Mugello), dan saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga jarak kecepatan Marc. Jadi saya akan berusaha setidaknya berjuang untuk menang,” ujar Bagnaia lagi.
Post a Comment