
NEW YORK, masrizky.biz.id - Pasar saham Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan yang berakhir Kamis sore waktu setempat (Jumat pagi WIB).
Indeks S&P 500 naik untuk sesi keempat, menambah reli minggu ini setelah AS dan China sepakat untuk memangkas tarif sementara. Imbal hasil obligasi pemerintah juga turun, memberikan dorongan bagi pasar saham.
Indeks pasar luas atau S&P 500 naik 0,41 persen dan ditutup pada level 5.916,93.
Lalu indeks Dow Jones Industrial Average naik 271,69 poin atau 0,65 persen dan ditutup pada level 42.322,75.
Kemudian, indeks Nasdaq Composite berkinerja buruk, turun 0,18 persen dan menetap pada 19.112,32.
Keyakinan terhadap prospek saham jangka dekat menguat setelah pembicaraan akhir pekan lalu antara Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan pejabat China yang tampaknya berhasil mencegah penurunan jangka pendek dalam aktivitas ekonomi dan kenaikan inflasi.
Raksasa teknologi menunjukkan kinerja yang kuat minggu ini. Saham Nvidia dan Tesla naik sekitar 15 persen masing-masing.
Sementara saham Platforms Meta telah bertambah hampir 9 persen selama periode tersebut.
Saham Amazon dan Alphabet mengalami kenaikan lebih dari 6 persen dan 7 persen.
Perlu dicatat, Indeks Nasdaq Composite mengalami kenaikan sebesar 6,6% dalam seminggu terakhir, disusul oleh S&P 500 yang meningkat 4,5%, serta Dow Jones dengan kenaikan 2,6%.
Kemarin dalam sesi trading, harga saham Foot Locker naik sekitar 86% setelah Dick’s Sporting Goods menyampaikan niat mereka untuk membeli perusahaan ini dengan nilai transaksi mencapai 2,4 miliar dolar AS.
Harga saham UnitedHealth terjun sekitar 11% usai The Wall Street Journal menerbitkan laporan bahwa Departemen Kehakiman tengah melakukan penyelidikan pada perusahaan asuransi itu. Kemudian, seorang perwakilan dari UnitedHealth menyampaikan kalau pihaknya belum mendapat informasi resmi berkaitan dengan investigasi yang disebut-sebut dalam laporan tersebut.
Pedagang pun mulai mengukur keadaan ekonomi Kamis ini, menyusul penurunan tak terduga dalam biaya eceran bulan sebelumnya.
Sementara itu, Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan indeks harga produsen untuk April turun 0,5 persen dari bulan ke bulan. Para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan Producer Price Index (PPI) akan naik 0,3 persen pada bulan tersebut.
Penjualan ritel meningkat sebesar 0,1% pada bulan April, sesuai dengan perkiraan rata-rata analis. Di sisi lain, output pabrik menurun melebihi ekspektasi selama periode tersebut.
Yield obligasi menurun setelah dilaporkan data inflasi yang lesu. Yield surat utang jangka panjang 10 tahun anjlok di atas 8 pip hingga mencapai 4,44%. Di sisi lain, yield obligasi dengan tenor dua tahun bergerak ke bawah sebesar 9 pip menjadi 3,96%.
Post a Comment