
PIKIRAN RAKYAT - Kepolisian tangis kegembiraan menghiasi acara penyelesaian program pembinaan semangat cinta tanah air di Resimen Artileri Medan 1/Sthira Yudha Purwakarta, pada hari Minggu tanggal 18 Mei 2025.
Terdapat sebanyak 39 anak yang ikut serta dalam kegiatan tersebut dan pada akhirnya mereka dikembalikan kepada keluarga masing-masing.
"Jika sudah mulai dari sini dan kembali, mungkin dia akan sedikit lebih saleh. Orang yang biasa merokok tidak akan merokok lagi, dan orang yang suka mengonsumsi hal-hal lain juga akan berhenti," ungkap Enok Ratisbah (60), sang nenek dari salah satu partisipan program tersebut di tempat kejadian.
Sejauh ini, dia menyatakan bahwa cucunya memiliki tingkah laku yang tidak baik atau cenderung nakal, hingga akhirnya keluarganya setuju untuk menyerahkan anak tersebut ke barak Tentara Nasional Indonesia (TNI). Proses belajar mengajar bagi para pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di wilayah Purwakarta baru saja dimulai pada tanggal 1 Mei 2025 kemarin.
Pada penutup acara, setiap peserta menyuarakan komitmennya secara individual untuk berkembang menjadi anak yang lebih baik dan terdisiplin. Kemudian, para anggota keluarga datang menghampiri mereka di pusat lapangan upacara guna memeluk mereka sambil menitikkan air mata.
Air mata pun mengaliri wajah Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein serta para petinggi pemerintahan lokal yang turut hadir. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, yang tiba setelah upacara selesai, menegaskan bahwa proyek pengasuhan untuk remaja bermasalah tersebut masih jauh dari selesa.
Mereka telah tinggal selama 18 hari di barak TNI, bagi para pemuda ini tentu memiliki dampak psikologis karena rindu pada keluarganya. Maka dari itu, mereka perlu bertemu lagi dengan orang tua masing-masing. Selanjutnya, dalam waktu lima bulan mendatang akan diberikan bimbingan melalui pertemuan rutin setiap dua pekan yang mencakup pendampingan dan pengajaran," jelasnya. (*)
Post a Comment