Ada beragam alasan orang-orang memutuskan untuk pergi merantau . Sebagian rela meninggalkan kampung halamannya demi mengenyam pendidikan yang setinggi-tingginya, sebagian berusaha mencari sumber penghidupan yang lebih layak, dan sebagian yang lain tentu punya alasan mereka masing-masing.
Mereka yang mengambil langkah itu belum tentu punya keberanian tinggi, tetapi tetap mengupayakan yang terbaik demi masa depan. Awalnya memang terasa berat, karena harus beradaptasi sedemikian rupa dengan tempat dan situasi yang baru. Namun, begitu sudah berhasil menjalani hari-hari di perantauan dan tinggal lama di sana, rasa ragu pun malah muncul saat membayangkan bila harus kembali ke kampung halaman.
Kenapa orang enggan pulang kampung setelah lama merantau, ya? Beberapa alasan ini mungkin bisa jadi alasannya!
1. Takut tidak mendapatkan pekerjaan yang lebih baik

Mayoritas orang tentu merantau ke kota besar karena di sana ada banyak kesempatan untuk mencari rezeki. Orang-orang yang awalnya datang untuk menimba ilmu pun sering kali memilih untuk tetap tinggal meski sudah lulus karena ingin sekalian memulai kariernya di sana.
Kendati tentu tidak semuanya meraih keberuntungan yang diinginkan. Namun, memang rasanya cukup banyak yang berhasil mendapatkan pekerjaan layak, sehingga berkesempatan untuk membangun hidup yang sejahtera.
Ketika sudah mendapatkan pekerjaan tetap dengan gaji yang lebih dari cukup, tetapi tiba-tiba membayangkan bila harus pulang kampung karena alasan tertentu, rasanya cukup mengkhawatirkan. Bagaimana tidak? Jangankan memperoleh pekerjaan dengan penghasilan yang lebih baik, mendapatkan yang setara saja belum tentu bisa. Kalau sampai benar mengalami situasi yang demikian, tentu stres juga, kan?
2. Cemas bahwa akan kesulitan mencari teman-teman yang dapat mengerti

Bila seseorang pernah menghabiskan waktu merantau di kota metropolis, lebih-lebih demi melanjutkan studi, tentunya mereka menyadari betapa bervariasinya latar belakang orang-orang yang ditemui. Peluang ini sangat bagus untuk bertemu dengan individu-individu yang memiliki pandangan terbuka serta dapat menerima mereka tanpa masalah. Akibatnya, mendapatkan sahabat-sahabat yang seringkali berkawan bersama dalam frekuensiyang sama tidaklah sukar dicapai.
Sayangnya, mencapai situasi tersebut bisa sangatlah menantang ketika pulang kampung, apalagi jika kita tinggal di sebuah desa kecil. Penduduk lokasi seperti itu biasanya menjalani mayoritas hidup mereka disana, sehingga menjadi asing bagi individu dengan kepribadian lain. Wajar saja, orang-orang yang telah lama pergi merantau dan memiliki teman-teman sebaya cenderung ragu-ragu ketika dipersilakan kembali ke tempat kelahiran mereka. kampung halaman karena ketakutan akan merasa seperti hilang tanpa jejak.
3. Se(simpel)nya karena merasa kapal lautnya sudah seolah menjadi rumah sendiri.

Desa asli biasanya dikenali sebagai lokasi yang paling menyenangkan. Sebab, itu adalah tempat kelahiran dimana seseorang bertumbuhan dan merawat sejumlah kenangan penting dalam kehidupannya.
Meskipun demikian, setelah mereka pergi merantau, orang-orang ini mungkin masih enggan untuk kembali dan menetap di tempat asal mereka. Mengapa hal itu terjadi?
Saat mereka hijrah ke tempat baru, timbul rasa cemas apabila kota destinasi tak sesempurna harapan. Tetapi, seusai mencoba untuk menyesuaikan diri dalam kurun waktu tertentu, ternyata apa yang dikhawatirkan sama sekali tidak menjadi nyata.
Sebaliknya, banyak sekali pengalaman baru telah diraih untuk memperkaya kehidupan. Secara bertahap, rasa aman dan kenyamaan muncul, hingga akhirnya menjadikan tempat perantauan seolah-olah menjadi desa aslinya sendiri.
Enggan pulang kampung Bukan berarti mereka tak rindu kepada desa asal atau enggan bersatu dengan kerabat di sana. Banyak faktor yang bisa bikin orang merasa pulang ke tanah kelahiran belum sesuai, minimal untuk sekarang. Jika berada dalam kondisi tersebut, pilihanmu apa?
Post a Comment