
Ilustrasi orang bekerja. (Freepik)
Berikut Adalah Lima Hal yang Tidak disadari Dapat Menghancurkan Karier Anda
Di lingkungan profesional, banyak individu yang telah berusaha ekstra keras, menyumbangkan energi dan pemikirannya untuk meraih promosi atau mendapatkan penghargaan yang setimpal. Namun, terkadang gagal bukan dikarenakan kurangnya dedikasi. Sebalinya, ada faktor-faktor tertentu yang secara diam-diam dapat memperlambat perkembangan karier seseorang, hal tersebut biasanya luput dari kesadaran dan berkembang pelahan-pelahan tanpa kita sadari.
Ini bukan tentang kesalahan biasa seperti pengelolaan waktu yang tidak baik atau keterampilan teknis yang kurang. Permasalahan tersebut bersifat halus tetapi dapat sangat merugikan sebab secara bertahap mencegah perkembangan kita tanpa disadari.
Berikut lima hal yang mungkin tidak disadari dapat menghancurkan karir, sebagaimana diambil dari laporan Newark.
- Gagal memaknai pembelajaran
Kondisi dunia kerja yang sedang berkembang dewasa ini menunjukkan bahwa proses belajar tak akan pernah berakhir. Seiring industri selalu mengalami perkembangan, munculnya teknologi baru, serta peningkatan tuntutan dalam hal pekerjaan pun kian meningkat.
Banyak di antara kita yang merasa sangat puas dengan posisi kita. Kami kurang sadar bahwa kemampuan kami mungkin akan kehilangan relevansinya secara cepat.
Dalam rutinitas kerja sepanjang hari, seringkali kita melupakan pentingnya berkelanjutan dalam pembelajaran serta pengembangan diri secara profesi. Teruslah memiliki rasa penasaran. Jaga selalu ketinggalan tentang perkembangan terbaru di bidangmu.
Sediakan waktu untuk belajar kemampuan baru atau meningkatkan keahlian yang telah dimiliki. Jangan lupa, perasaan senang dengan diri sendiri bisa menjadi musuh karier Anda bila tak diwaspadai.
- Mengabaikan koneksi
Berkat relasi tak sekadar berarti bagi Anda untuk mendistribusikan kartu nama pada setiap event. Hal ini sebenarnya mengenai pembentukan ikatan yang memiliki nilai serta menjaga tali persaudaraan itu selama bertahun-tahun.
Hindari melakukan kesalahan serupa dengan apa yang telah kuperbuat. Sisipkan pembentukan jaringan menjadi elemen penting dalam karier Anda.
Ikuti event-event sektor tersebut, bangun koneksi melalui LinkedIn, serta jangan salah nilai daya tarik secangkir kopi dalam menjaga hubungan baik dengan individu-individu berprestasi.
- Takut meminta bantuan
Tidak ada satupun orang yang senang mendengarkan kritik. Hal itu bisa menimbulkan rasa sakit. Ini juga kurang nyaman. Tetapi di sinilah perkembangan benar-benar berlangsung. Sebab kita khawatir akan hal-hal yang mungkin didengar.
Kita takut hal itu akan mengungkap kelemahan atau kekurangan kita. Namun, inilah masalahnya mengabaikan titik lemah Anda tidak akan membuatnya hilang. Hal itu hanya akan membuatnya semakin parah dan berpotensi merusak karier Anda dalam jangka panjang.
Mulailah meminta masukan. Secara teratur dari rekan kerja, atasan, dan bahkan bawahan Anda. Jangan melihatnya sebagai serangan pribadi, tetapi sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang.
Percayalah, lebih baik mengetahui di mana posisi Anda dan apa yang perlu Anda kerjakan daripada hidup dalam ketidaktahuan dan membiarkan masalah-masalah ini diam-diam menyabotase karier Anda.
- Menolak terhadap perubahan
Perubahan tidak dapat dihindari, terutama di dunia profesional. Teknologi baru, strategi baru, cara baru dalam melakukan sesuatu semuanya adalah bagian dari pekerjaan. Namun, jujur saja, perubahan bisa menakutkan. Perubahan membawa kita keluar dari zona nyaman dan menantang status quo.
Menentang penyesuaian diri terhadap perkembangan bisa merusak karir Anda tanpa disadari. Ini dapat menjadikan Anda kelihatan kurang up-to-date, kurang adaptif, serta enggan untuk maju. Situasi tersebut adalah hal yang riskan dalam lingkungan pekerjaan dinamis pada masa kini.
Sebaiknya jangan tolak perubahan, tapi terima saja hal tersebut. Pandanglah perubahan ini sebagai peluang untuk tumbuh dan mengambil ilmu. Sebab di penghujung hari, orang-orang yang berhasil bertahan bukan lah mereka yang paling kuat ataupun cerdik, melainkan mereka yang sanggup bersosialisasi sesuai perkembangan zaman.
- Menyepelekan kesetimbangan antara kehidupan pribadi dan karier profesional seseorang
Sebuah studi mengungkapkan bahwa produktivitas seseorang per jam menurun tajam ketika seseorang bekerja lebih dari 50 jam seminggu. Jika Anda bekerja hingga 70 jam, hasilnya tidak lebih besar daripada jika Anda bekerja 55 jam.
Secara mendasar, bekerja lebih lama belum tentu membuat pekerjaan Anda menjadi lebih berkualitas atau hasilnya pun demikian. Akan tetapi, sebagian besar di antara kita yang sudah biasa bekerja ekstra jam cenderung percaya bahwa ini adalah jalan menuju sukses profesional.
Bekerja secara ekstra bisa mengakibatkan keletihan, pengurangan efisiensi kerja, serta mungkin merusak kesehatan Anda. Hal ini merupakan salah satu ancaman tak terduga yang biasa luput dari perhatian sampai akhirnya menjadi telat untuk ditangani.
Ingatlah bahwa seimbangnya hidup dengan pekerjaan tidak hanya menjadi istilah populer saat ini. Ini sangat berarti bagi kesehatan totalitas diri Anda serta kelangsungan jenjang karier Anda. (jpc)
Post a Comment