Masrizky.CO.ID - Harga Bitcoin (BTC) sekali lagi menyentuh titik tertinggi sejauh ini dan menimbulkan semangat positif di antara para pemodal.

Namun, beberapa pakar telah mengingatkan tentang risiko dari tindakan lindung nilai (í—· hedging ) yang dilakukan oleh dealer dan market maker bisa mengurangi kecepatan reli, terutama ketika harga hampir mencapai area teknikal penting dalam jangkauan US$115.000.

Dalam sesi perdagangan Asia, Bitcoin sempat meraih harga hingga US$111.000, kemudian diperdagangkan kembali di wilayah US$111.300 pada jam 08:59 Waktu Indonesia Barat, seperti yang ditunjukkan oleh data dari Coinmarketcap.

Rampasan Lepas Pasar Uang Mendorong Kenaikan Harga

CEO dan founder dari Two Prime, Alexander S. Blume menyebutkan bahwa kenaikan harga Bitcoin baru-baru ini mayoritas disebabkan oleh permintaan institusi yang mulai bergerak melalui saluran tersebut. over-the-counter (OTC), yang tidak terlihat secara langsung dalam volume perdagangan di bursa atau pasar derivatif.

"Suplai OTC kemungkinan akan berkurang. Bila memang begitu, siapkan diri Anda untuk petualangan yang tidak terduga," kata Blume, sebagaimana dilansir dari Coindesk , Jumat (23/5).

Kepeminatan perusahaan bertambah, dan pasar OTC yang kurang fleksibel dapat mendorong kenaikan harga lebih cepat.

Dia menyebutkan pula bahwa berbagai perusahaan ternama saat ini sedang mengerjakan pembelian dengan volume besar lewat perdagangan di luar bursa, dan ada juga tanda-tanda peningkatan permintaan dari kalangan instansi pemerintah.

Tujuan USD 180.000: ETF Spot dan Faktor Resiko Makro Sebagai Pemicu

Menurut proyeksi harga dari analis utama Bitget Ryan Lee, Bitcoin diperkirakan bisa mencapai tingkat harga hingga US$180.000 sebelum akhir tahun 2025.

Alasannya meliputi investasi di ETF spot, dampak dari event halving, dan pertambahan penggunaan institusional.

"Penurunan peringkat kredit Amerika Serikat oleh Moody’s menjadi AA1 turut memicu faktor ekonomi makro lainnya yang meningkatkan minat pada BTC dan ETH sebagai bentuk perlindungan dari risiko mata uang konvensional," katanya.

Menurut Lee, kapabilitas BTC untuk tetap berada di atas angka US$103.000 meski menghadapi fluktuasi pasar menandakan adanya pergantian perannya sebagai alat tukar digital ke arah instrumen penyimpan nilai yang lebih strategis.

Dealer Dapat Mengendalikan Kecepatan Reli dengan Harga US$115.000

Walaupun prospek di masa depan tetap optimistis, para ahli mengingatkan tentang kemungkinan adanya rintangan teknis dalam waktu dekat.

Jeff Anderson, kepala wilayah Asia di STS Digital, menyebut bahwa dealer di pasar opsi Bitcoin bisa menahan kenaikan harga di kisaran US$115.000 ke atas karena eksposur gamma yang tinggi.

Dealer biasanya berfungsi sebagai sumber dana dengan tetap menjaga keseimbangan harga, serta akan memodifikasi posisinya ketika pasaran mengalami perubahan.

Berdasarkan data dari pasar opsi Deribit yang terkumpul oleh Amberdata, para pedagang sekarang memegang eksposur gamma positif yang cukup besar pada tingkat harga US$115.000 dan lebih tinggi daripada itu.

Gamma positif menunjukkan bahwa dealer memegang posisi long pada call atau put option, sehingga mereka perlu melepas sejumlah besar BTC ketika harganya meningkat untuk melakukan manajemen risiko (delta-hedging).

"Banyak investor melepas opsi beli dengan harga yang lebih tinggi guna mendapatkan keuntungan ekstra dari aset mereka yang ditransaksikan secara langsung," terang Anderson.

Area gamma ini dapat berfungsi sebagai resistansi teknis. Namun jika kami berhasil melewatkannya, rally ini akan betul-betul meningkat pesat.

Post a Comment

Previous Post Next Post