
Masrizky - Untuk banyak orang Kristen, Hari Kenaikan Yesus Kristus biasanya diartikan sebagai akhir dari cerita mengenai kebangkitannya. Namun pada dasarnya, peristiwa tersebut memulai chapter baru dalam riwayat penyelamatan.
Diperayaan 40 hari sesudah Pesta Paskah, Hari Kenaikan menandai puncak tugas Yesus di bumi dan permulaan penugasan para murid-Nya.
Mengeksplorasi arti dari hari ini akan mengantarkan kita kepada pengertian yang lebih mendalam tentang keyakinan, optimisme, serta tujuan hidup.
Berikut tujuh informasi yang menarik dan jarang diketahui mengenai Perayaan Kenaikan Tuhan Yesus Kristus.
1. Tercatat Secara Jelas di Alkitab
Banyak yang tidak sadar kalau kenaikan Yesus bukan cuma bagian dari doktrin agama, tetapi juga tertulis dengan jelas di dalam Alkitab.
Injil Lukas (24:50–53) menceritakan tentang bagaimana Yesus memblessa para murid-Nya sebelum naik ke sorga.
Pada saat yang sama, dalam Kitab Kisah Para Rasul (1:9–11), dicatat bahwa para murid secara langsung melihat bagaimana Yesus "ditinggikan sambil awan menghalangi pandangan mereka."
Satu momen bergengsi yang menyaksikan kedatangan terakhirnya secara jasmani di bumi.
2. Berlangsung pada hari ke-40 pasca Kebangkitan
Angka 40 dalam Alkitab tak pernah dipakai secara acak. Musa menunaikan ibadah puasa selama 40 hari di Gunung Sinai, kaum Israel merantau selama 40 tahun di gurun, serta Yesus menjalani masa fast 40 hari sebelum memulai misi penyelenggaraan tugas-Nya.
Oleh karena itu, saat kedatangan-Nya yang terjadi tepat 40 hari setelah kebangkitan, ini tidaklah sembarangan. Hal tersebut menjadi penanda berakhirnya periode pengajaran dan persiapan mendalam oleh Yesus untuk para murid sebelum mereka dikirim.
3. Peningkatan Berlangsung secara Fisik dan Diamati Secara Langsung
Banyak orang berpikir bahwa Yesus hanyalah "lenyap" atau "bergerak ke alam lain". Namun, dalam Kitab Kisah Para Rasul disebutkan bahwa Yesus memang naik secara fisik, membawa tubuh yang sudah bangkit, sementara para murid menatapnya.
Awannya menutupinya, tidak seperti tirai mistik, tetapi lebih mirip dengan lambang kedaulatan Ilahi—sebagai contoh ketika Tuhan mendampingi orang-orIsrael lewat kolom awan tersebut. Hal ini bukan sekadar pembanding semu, melainkan sebuah realitas yang memenuhi ramalan suci.
4. Malaikat Mengabarkan Keberadaan-Nya Lagi
Setelah Yesus naik ke sorga, dua malaikat muncul lalu berbicara: "Yesus yang telah ditransfigurasi ke dalam sorga...akan kembali lagi dengan caranya sendiri." (Kis. 1:11) Ini menjadi landasan iman untuk Parousia atau kedatangan Kristus yang kedua kalinya.
Oleh karena itu, Hari Kenaikan tidak sekadar saat perpisahan, tetapi juga suatu janji bertemu lagi. Sebuah janji yang menegaskan bahwa sejarah masih berlanjut dan dunia akan direnewal secara keseluruhan oleh sang Raja.
5. Duduk di Sisi Tepat Tuhan: Lambang Kekuatan dan Kemuliaan
Setelah mendaki ke surga, Yesus tak hanya "lenyap" menuju alam roh. Dia justru "duduk di sisi kanan Tuhan" (Efesus 1:20), frase dalam budaya Yahudi yang menunjukkan bahwa Dia telah memperoleh seluruh wewenang dan kuasa suci.
Kemanusiaan Yesus tak dibiarkan sendirian di bumi, tetapi dipromosikan dan disegani. Hal ini memberi ketenangan kepada para pemeluk agama bahwa Juriselamat tersebut sekarang menguasai dan bertindak sebagai perantara untuk rakyat-Nya.
6. Sebagai Dasar untuk Tugas Jemaat Gereja
Kenaikan Yesus tidak menandakan akhir dari Injil, tetapi justru permulaan misi pengutusan. Sebelum terangkat, Dia memerintahkan Amanat Agung kepada para murid-Nya: yaitu untuk menjadi saksi sampai ke pelosok dunia.
Ini adalah waktu kelahiran Gereja, tidak hanya sebagai sebuah lembaga, melainkan sebagai jemaat penyampaian berita baik.
Mereka dikirim tidak oleh kuat mereka sendiri, melainkan berdasarkan janji bantuan dari Roh Kudus, yang akan dituangkan sepuluh hari setelahnya pada saat Hari Pentekosta.
7. Diperaya bersama Novena Pentakosta
Menurut kebiasaan Gereja, setelah Kenaikan Yesus terjadi periode berdoa selama sembilan hari atau yang disebut novena hingga tiba Hari Pentakosta.
Ini mengikuti jejak para rasul yang berkumpul di lantai atas Gereja Yerusalem bersama Maryam, Ibu Yesus, sambil menanti janji dari Bapa: kedatangan Roh Kudus.
Oleh karena itu, kenaikan Yesus bukanlah fenomena terpisah; ia menyambung antara Perayaan Paskah dan Hari Pentakosta, serupa dengan jembatan yang membawa mereka dari kebangkitan hingga pemberian kuasa kepada para pengikut-Nya.
Post a Comment