
MasRizky , Jakarta - Laporan terbaru IBM menggarisbawahi aspek-aspek dari kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI Sudah menjadi kekuatan pendorong perubahan di banyak bidang, seperti industri telekomunikasi. Kini tujuannya tidak hanya mencapai efisiensi, tetapi juga mengarah kepada inovasi serta pembentukan nilai-nilai baru.
IBM mengungkapkan peningkatan investasi dalam teknologi AI oleh perusahaan sebesar 78% dari Desember 2022 sampai Maret 2024. Dalam laporannya dengan judul 'Industries in the AI Era: Bagaimana 10 Industri Mengoptimalkan Bisnis Melalui Pemanfaatan AI', disebutkan bahwa meningkatnya produktivitas tidaklah menjadi tujuan utama penggunaan AI. Menurut laporan tersebut, organisasi yang fokus hanya pada aspek efisiensinya saja mungkin akan melewatkan kesempatan untuk melakukan inovasi yang lebih signifikan.
IBM menyebutkan bahwa dalam bidang telekomunikasi, teknologi AI telah diterapkan untuk membantu pengambilan keputusan penting, meningkatkan efisiensi jaringan, dan memberikan pelayanan konsumen yang lebih proaktif. Upaya ini dilakukan bersamaan dengan penanganan gangguan pada sistem supply chain dan mengejar manfaat maksimal dari era 5G.
"Kecerdasan Buatan (AI) tengah mengubah banyak bidang usaha, dan sektor telekomunikasi kini berhadapan dengan titik balik antara perubahan besar dan kesempatan baru," ungkap General Manager & Technology Leader IBM ASEAN, Catherine Lian, pada acara virtual yang diselenggarakan pada hari Rabu, 11 Juni 2025.
Berdasarkan laporan dari IBM, 80 persen pemimpin bisnis dalam sektor telekomunikasi setuju dengan hal tersebut. generative AI akan merombak fungsi tim mereka dalam waktu tiga tahun ke depan. " Bahkan, sekitar 79 persen dari para CEO menyatakan bahwa Generative AI sebagai kesempatan besar bagi penyedia layanan komunikasi menjadi pendorong inovasi yang melintasi berbagai sektor."
Chief Technology Officer IBM ASEAN Kitman Cheung menyatakan bahwa 56% dari para CEO yang diinterview secara aktif mendukung percepatan penguasaan keterampilan digital. agentic AI Dan berusaha untuk mempermudah penggunaan teknologi tersebut dalam organisasinya. Sesuai dengan pendapat Cheung, ini sesuai dengan tiga tujuan utama yang disampaikan oleh para CEO dari sektor telekomunikasi.
“Pertama, mereka ingin menguasai gen AI Untuk menghasilkan barang dan pelayanan yang baru, sehingga dapat mendapatkan pelanggan lebih banyak," katanya. Selanjutnya, di samping pembaruan pada produk dan layanan, para CEO pun berpendapat bahwa merancang lingkungan sekitar serta menjalin kerjasama akan menjadi aspek penting dalam tiga tahun kedepan guna meningkatkan penetrasi pasarnya.
Oleh karena itu, Cheung menganggap bahwa saat ini industri telekomunikasi telah memasuki tahap baru di mana penggunaan kecerdasan buatan tak sekadar meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Namun juga merintis kesempatan untuk mendirikan sumber pendapatan serta struktur bisnis baru yang dahulu belum terwujud.
Karenanya, fokus ke-3 yang dipertimbangkan ialah, "Cara AI benar-benar mampu menaikkan produktivitas dan laba perusahaan," ujar Cheung.
Post a Comment