MasRizky — Dunia maya sekali lagi heboh akibat tindakan oknum tidak bertanggung jawab yang menggunakan kemajuan teknologi untuk tujuan penipuan. Pada insiden terbaru ini, Bupati Indramayu, Lucky Hakim, mengalami pencurian identitas melalui platform media sosial TikTok.

Akun tiruan yang mengklaim dirinya sebagai seseorang tertentu dengan memakai namanya serta fotonya telah menipu ribuan orang melalui pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan alias AI.

Akun TikTok bernama @luckyhakim.offic, yang menamai dirinya sebagai Lucky Hakim, telah meraup lebih dari 20,6 ribu penggemar dan mendapatkan lebih dari 33ribu likes. Beberapa klip yang diposting oleh akun tiruan ini bahkan berhasil disaksikan sampai ratusan ribu kali.

"Bahkan terdapat video yang telah disaksikan hingga ratusan ribu kali," demikian kata Lucky Hakim dalam keterangannya melalui media sosial pada hari Kamis, tanggal 12 Juni 2025.

Apa yang mengejutkannya bukan cuma jumlah pendukungnya, tapi juga cara sang pelaku menggunakan kecerdasan buatan dalam menghasilkan video-video provokatif tersebut.

Dalam klip-klip itu, terlihat seperti Lucky Hakim sedang berbicara secara langsung dan menawarkan dukungan dalam melunasi hutang ke publik.

"Layaknya sedang berbicara," ungkap Lucky Hakim dengan nada kesedihan.

Di dalam video yang ditampilkan oleh Lucky Hakim, terlihat si pelaku memberikan tawaran untuk melunaskan hutang, termasuk hutang dari pinjaman daring, rentenir, serta hutang antar pribadi kepada para tetangganya.

Dalam cerita yang dikatakan sebagai Lucky Hakim, dia memintakan masyarakat untuk menghubunginya jika mereka ingin mendapat dukungan finansial. Dia bahkan menyebut bahwa penipu tersebut akan memberikan hadiah berupa uang tunai kepada beberapa orang.

"Lanjutnya mereka akan membagi-bagikan uang. Bahkan pernyataannya itu sudah disetting," tambah Lucky.

Sedihnya, beberapa penduduk mulai terpengaruhi oleh janji-janji palsu itu. Lucky menyebutkan bahwa telah ada orang yang betul-betul menjadi korban tipuan ini dan bahkan mengirim uang mencapai Rp 5 juta kepada pelaku tidak bertanggung jawab tersebut.

" Ini sangat berbahaya, karena dia menggunakan teknologi AI dan ini adalah penipuan," tandasnya.

Lucky Hakim menggarisbawahi bahwa akun itu hanyalah wujud dari penipuan daring yang sungguh mencemaskan.

Dia menyatakan akan secepatnya mengambil tindakan hukum dengan melaporankan akun bohong itu kepada polisi.

"Ini adalah akun palsu. Bisa jadi nanti saya akan mencoba melaporkannya ke pihak berwajib," ujar Lucky Hakim dengan nada yang serius.

Insiden yang melibatkan Lucky Hakim semakin memperpanjang daftar kasus penipuan digital berbasis teknologi cangih seperti AI, dengan salah satunya adalah metode deepfake yang dapat mensimulasikan ekspresi wajah dan nada suara seseorang secara sangat meyakinkan.

Phenomenon ini merupakan tantangan terbaru pada zaman digital saat ini, di mana orang semakin kesulitan untuk mengidentifikasi perbedaan antara isi yang autentik dengan gambaran yang telah dimodifikasi secara canggih.

“Dengan teknologi AI, sekarang orang bisa dengan mudah membuat video seolah-olah pejabat publik yang berbicara. Sangat meyakinkan bagi masyarakat awam,” kata salah satu pakar keamanan digital yang enggan disebutkan namanya.

Terkait peristiwa tersebut, warga diminta agar tetap waspada dengan penawaran-penawaran sumbangan uang atau hadiah yang sumbernya belum pasti. Sangat disarankan untuk mengecek kembali akun resmi dari para petugas pemerintah sebelum mengambil kepercayaan pada sebuah informasi.

"Masyarakat tidak boleh gampang memercayai akun-akun yang mengajukan penawaran bantuan keuangan, apalagi lewat media sosial tanpa adanya pemeriksaan. Pastikan untuk selalu mengecek kembali pada saluran-saluran tepercaya," katanya lagi.

Kejadian penipuan berbasis kecerdasan buatan seperti yang dialami oleh Lucky Hakim diprediksi bakal meningkat pesat apabila tak ada tindakan pencegahan yang matang.

Maka dari itu, kerjasama antara pemerintah, petugas penegakan hukum, dan juga perusahaan jejaring sosial merupakan faktor penting dalam menghadapi tindak pidana cyber di masa perkembangan teknologi yang pesat ini. ***

Post a Comment

Previous Post Next Post