Mas Rizky Pernahkah Anda atau orang di sekitar Anda mengalami hal ini: sedang asyik menonton TV, lalu ingin mengganti saluran atau mengecilkan volume, tetapi remote control tiba-tiba “menghilang”?

Setelah dicari ke sana kemari, ternyata remote-nya terselip di balik bantal, di bawah selimut, atau bahkan dibawa ke dapur tanpa sadar.

Fenomena sepele ini ternyata bisa mencerminkan sisi kepribadian tertentu dari seseorang menurut pandangan psikologi.

Lupa menaruh remote control bukan sekadar kelalaian sesaat, tapi sering kali berkaitan erat dengan cara otak memproses informasi, kebiasaan hidup, dan pola kepribadian seseorang.

Dilansir dari Geediting pada Selasa (17/6), terdapat 7 ciri kepribadian yang biasanya dimiliki oleh orang-orang yang sering lupa menaruh remote saat menonton TV:

1. Mudah Teralihkan (Distractible)

Orang yang sering lupa di mana meletakkan remote biasanya memiliki tingkat fokus yang fluktuatif.

Mereka cenderung mudah terdistraksi oleh suara, percakapan, atau bahkan pikiran mereka sendiri.

Psikologi menyebut ini sebagai attention shifting, di mana perhatian berpindah dengan cepat dari satu hal ke hal lain.

Ini membuat tindakan sederhana seperti meletakkan remote jadi tidak terekam dalam memori jangka pendek.

2. Kreatif dan Imajinatif

Menariknya, sifat pelupa kecil seperti ini juga banyak ditemukan pada orang-orang kreatif.

Dalam banyak studi psikologi, individu yang imajinatif sering kali punya pikiran yang wandering, yaitu mengembara ke ide-ide lain meskipun tubuh mereka sedang diam.

Mereka mungkin meletakkan remote lalu tenggelam dalam khayalan atau ide yang sedang muncul di kepala, dan akhirnya lupa tindakan terakhir yang mereka lakukan.

3. Kurang Mindfulness

Mindfulness atau kesadaran penuh terhadap apa yang sedang dilakukan adalah keterampilan yang tidak semua orang miliki secara alami.

Orang yang kurang mindful cenderung menjalani aktivitas secara autopilot.

Ketika mereka meletakkan remote, tindakan itu dilakukan tanpa kesadaran penuh, sehingga otak tidak menyimpan informasi tersebut dengan baik.

4. Multitasker yang Sibuk

Seseorang yang sering melakukan banyak hal sekaligus juga berpotensi sering lupa menaruh barang, termasuk remote.

Mereka mungkin sambil menonton TV juga membalas pesan, memikirkan pekerjaan, atau bahkan memantau masakan.

Psikologi kognitif menunjukkan bahwa multitasking membagi kapasitas memori kerja (working memory), sehingga informasi seperti “remote ditaruh di mana” bisa tidak tersimpan dengan baik.

5. Santai dan Tidak Terlalu Peduli pada Detail

Orang dengan kepribadian yang santai atau cenderung easy going biasanya tidak terlalu memikirkan detail kecil.

Mereka menikmati kenyamanan dan kebebasan, termasuk saat menonton TV.

Bagi mereka, meletakkan remote di sembarang tempat bukanlah masalah besar—dan hal itu membuat mereka sering lupa.

6. Cenderung Ceroboh dalam Hal Kecil

Dalam istilah psikologi, ini berkaitan dengan conscientiousness atau tingkat kehati-hatian.

Orang dengan skor rendah pada dimensi ini cenderung kurang teliti, tidak terorganisir, dan ceroboh dalam hal-hal sepele.

Meletakkan remote tanpa memperhatikan di mana, lalu lupa, merupakan ciri umum mereka.

7. Pikiran Sibuk atau Overthinking

Seseorang yang pikirannya dipenuhi oleh banyak hal—entah itu kekhawatiran, perencanaan, atau analisis yang terus berjalan—bisa menjadi pelupa terhadap hal-hal sederhana.

Mereka terlalu sibuk dengan apa yang sedang mereka pikirkan sehingga tindakan fisik mereka (seperti meletakkan remote) dilakukan dengan tidak sadar.

Ini sering terjadi pada orang yang overthinker atau yang sedang mengalami tekanan mental.

Penutup: Jangan Dianggap Sepele

Meskipun terlihat sepele, kebiasaan lupa menaruh remote control bisa menjadi “jendela kecil” untuk melihat bagaimana otak seseorang bekerja.

Bukan berarti semua yang sering kehilangan remote pasti pelupa atau tidak bertanggung jawab, tetapi ini bisa menjadi refleksi dari gaya hidup, tingkat kesadaran, dan cara seseorang mengelola pikirannya.

Jika Anda termasuk yang sering mengalami hal ini, mungkin sudah saatnya berlatih lebih mindful, menyederhanakan kegiatan multitasking, atau sekadar menyediakan tempat khusus untuk remote.

Karena dalam psikologi, perubahan kecil dalam kebiasaan bisa berdampak besar dalam memperbaiki kualitas hidup sehari-hari.

Post a Comment

Previous Post Next Post