Setelah bersalin, melakukan mandi nifas merupakan hal yang wajib untuk Ibu supaya dapat memurnikan dirinya dari hadas besar. Ritual mandi ini amat diperlukan sehingga Ibu mampu melanjutkan ibadah hariannya termasuk shalat dan berpuasa sesuai dengan petunjuk agama Islam.
Melakukan mandi nifas mengikuti prosedur tertentu untuk menjamin kepatuhan terhadap aturan agama. Salah satunya adalah dengan menyebutkan niyyah atau niat sebelum mulainya ritual tersebut.
Berikut adalah rangkuman lengkap mengenai prosedur mandi bagi wanita paska bersalin dan beragam panduan penting lainnya di masa nifas yang perlu diketahui oleh ibu baru. Ayo kita bahas lebih jauh!
Hukum nifas
Berdasarkan agama Islam, darah bersalin dianggap setara dengan darah menstruasi; keduanya termasuk dalam kategori najis dan merupakan jenis hadas besar. Karena alasan ini, saat mengalami masa bersalin, seorang wanita Muslim dilarang melakukan ritual keagamaan yang membutuhkan ketuhanan murni, misalnya shalat atau berpuasa.
Hal ini dijelaskan dalam Buku Panduan Lengkap Shalat Wajib, Sunnah, Doa, dan Dhzikir Karya Zakaria R. Rachman mencatat bahwa sesudah periode nifas usai, wanita diperlukan untuk melakukan mandi besar (mandi nifas) sebagai bagian dari pembersihan diri, yang mirip dengan mandi pasca-haid atau junub.
Pemahaman tersebut didukung oleh hadis yang diriwayatkan dari Aisyah RA. Menurut kisahnya, Fatimah binti Abu Hubaisy pernah menanyakan kepada Rasulullah SAW mengenai darah istihadhah (darah tidak normal). Beliau bersabda:
"Abaikan sajadah saat haid, kemudian basuh diri dan lakukan kembali shalat." (HR Bukhari)
Hadis tersebut menggariskan bahwa wanita tidak melakukan salat saat dalam keadaan haid (termasuk nifas). Setelah aliran darah berakhir, mereka diwajibkan untukmandi sehingga menjadi suci lagi dan bisa melaksanakan ibadah dengan normal.
Perintah untuk membersihkan diri dari hadas besar disampaikan pula dalam Al-Qur'an Surah Al-Maidah ayat 6, di mana Allah SWT berfirman:
"... dan apabila kamu dalam keadaan junub maka basuhlah diri..." (QS. Al-Maidah: 6)
Pasal ayat ini dijadikan sebagai landasan utama bahwa setiap orang yang sedang dalam kondisi hadas besar, entah itu disebabkan oleh menstruasi, bersalin, atau junub, harusmandi besar terlebih dahulu sebelum melakukan ibadah-ibadah yang mengharuskan ketersihan tersebut.
Tahapan masa nifas
Setelah proses persalinan, tubuh ibu akan membutuhkan waktu antara 4 sampai 8 minggu untuk pulih sepenuhnya. Salah satu indikator utama pada periode pasca melahirkan ini adalah pelepasan lokia, yakni sekresi dari vagina yang merupakan kombinasi darah, mukus, dan sisa-sisa jaringan dalam rahim. Warna dan tekstur lokia akan bervariasi sejalan dengan perkembangan waktu, dan dapat dibagi ke dalam tiga fase berbeda.
1. Lokia Rubra
Pertama kali terjadi langsung setelah persalinan sampai kira-kira hari keempat. Di tahapan ini, lochia memiliki warna yang cerah seperti merah tua dan volume nya lumayan besar, serupa dengan aliran bulanan saat menstruasi yang intens. Zat cair itu mencakup darah, sel-sel dari lapisan bagian dalam rahim (endometrium) beserta fragmen-fragmen plasenta.
2. Lokia Serosa
Beberapa hari kemudian, lokia mulai berubah jadi merah muda atau kecoklatan, dengan konsistensi yang lebih ringan dan jumlahnya berkurang. Lokia serosa memiliki kadar darah yang lebih rendah, namun mengandung lebih banyak cairan serum, lendir, dan sel darah putih—hal ini menunjukkan bahwa rahim sudah mulai memulihkan diri.
3. Lokia Alba
Biasanya, tahap akhir ini akan timbul sekitar 10 hari pasca persalinan dan dapat bertahan sampai minggu keenam. Cairan yang keluar memiliki warna kuning pucat atau cream, dengan volume yang sedikit serta bau yang tidak mencolok. Lokia alba terdiri atas sel-sel darah putih, lendir, dan jaringan rahim yang perlahan memulihkan diri.
Berapa hari masa nifas setelah melahirkan dalam Islam menurut Mazhab Syafi’i?
Dalam agama Islam, ada beberapa pandangan mengenai lama waktu nifas. Mayoritas pakar hukum dalam Mazhab Hanafi, Hanabilah, serta Maliki menyatakan batas atas masa nifas adalah 40 hari.
Namun, mazhab Syafi'i memiliki pandangan lain, yakni periode nifas biasanya diperkirakan selama 40 hari, tanpa mengambilnya sebagai batas akhir. Menurut pendapat tersebut, hal itu didasarkan pada riwayat dari Ummu Salamah RA, yang bertanya kepada Rasulullah SAW terkait lamanya masa nifas.
Îo ηa οe νg μa rκt eλ tιp bαn dοu ÄŸl uÄŸr lοc, sοmÅ« mο ÅŸh oth erw iÌdÅ¡ h a ve gοne w; th em. TαkÏng c λue ïs vÉ™ry im portant f or y our ovеrllof healt h, á´‘sp ecia llY fo r yo ur ey es.
Pesan ini berbunyi: Menurut riwayat yang dilaporkan oleh Ummu Salamah, dia bertanya pada Nabi Muhammad SAW tentang durasi waktu tunggu bagi perempuan setelah proses persalinan. Sang nabi merespon bahwa periode tersebut adalah 40 hari, kecuali jika perempuan tersebut mencapai kesucian lebih awal daripada batas waktunya. (Diriwayatkan dalam kitab Sunan Abu Dawud)
Lebih lanjut, menurut kitab Bidayah Al-Mujtahid dan Akhirnya Al-Muqtashid , Menurut Imam Syafii, periode nifas tidak memiliki ketentuan durasi minimum, oleh karena itu perdarahan nifas dapat berlangsung dalam jangka waktu yang sangat pendek, mungkin hanya sebentar saja setelah proses bersalin.
Di sisi lain, batasan terakhir versi ulama mazhab Syafiiyah adalah sekitar 60 hari. Apabila aliran darah tetap berlanjut melewati periode selama 60 hari, maka kondisi tersebut tidak lagi dianggap sebagai nifas, tapi harus ditinjau lebih lanjut. istihadhah (darah penyakit). Dalam kondisi ini, wanita diwajibkan untuk mandi besar dan kembali melaksanakan ibadah seperti salat dan puasa.
Tanda berakhirnya masa nifas menurut Islam
Biasanya, periode nifas berjalan selama enam minggu awal pasca persalinan. Dalam jangka waktu itu, tubuh ibu akan perlahan memulihkan diri dan kembali seperti semula sebelum mengandung.
Maka dari itu, sangatlah vital bagi Ibu untuk memahami indikasi-indikasi yang menyatakan bahwa masa nifas sudah usai agar dapat melaksanakan ibadahnya dengan damai. Di bawah ini adalah beberapa petunjuk utama bahwa masa nifas telah berakhir:
- Pendarahan pasca melahirkan telah berakhir, walaupun kadang-kadang mungkin masih ada yang keluar secara perlahan.
- Ukuran rahim sudah kembali ke kondisi semula sebelum kehamilan.
- Apabila Bunda telah melalui prosedur operasi Caesar, kulit di sekitar scar mungkin akan merasa kebas dan gatal.
- Bisa menimba beban berat serta membawa balita dengan mudah.
- Lelah perlahan mereda dan menjadi lebih bisa menanganinya.
- Dapat mengendalikan kandung kemih agar terhindar dari masalah kebocoran urin.
- Pengerjaan rambut telah mulai mereda.
- Keluaran ASI berkurang dan proses pengeringannya dimulai.
- Menstruasi pertama setelah kehamilan.
- Kesejahteraan mental menjadi lebih baik.
Bolehkah wanita shalat sebelum 40 hari?
Berdasarkan pendapat Mazhab Syafii, wanita dilarang melakukan shalat ketika masih mengeluarkan aliran darah nifas. Durasi masa nifas umumnya berkisar antara 40 hari, namun dapat juga lebih cepat atau lebih lambat tergantung pada situasi individu masing-masing.
Apabila aliran nifas telah berhenti sebelum mencapai 40 hari, Ibu diperbolehkan untuk mandi wajib (mandi nifas) dan dapat melanjutkan ibadah sholatnya lagi. Artinya, periode nifas dianggap usai pada saat perdarahan sepenuhnya berhenti, bukannya setelah lewat waktu 40 hari tersebut.
Doa dan Niat untuk Mandi Setelah Melahirkan
Melansir dari detikcom Berikut adalah doa dan niat untuk mandi nifas setelah Bunda melahirkan:
نَوَيْت٠الْغÙسْلَ Ù„ÙرَÙْع٠Øَدَث٠النÙÙ‘Ùَاس٠Ùلله٠تَعَالَى
Nawaitul ghusla liraf'i hadatsin nifaasi lillahi Ta'aala.
Artinya: "Aku niat mandi wajib untuk menyucikan hadas besar dari nifas karena Allah Ta'ala."
Prosedur Mandi Nifas Setelah Bersalin
Setelah periode bersalin berakhir dan masa nifas usai, seorang wanita diharuskan untuk melaksanakan mandi wajib atau dikenal juga sebagai mandi nifis supaya dapat mencapai status kesucian lagi. Berikut adalah langkah-langkah tepat bagi pelaksanaan mandi nifis sesudah 40 hari, seperti terdapat pada literatur tersebut: Fiqh Ibadah karya Zaenal Abidin:
- Mulai proses mandi dengan mengucapkan niat untuk mandi nifas di dalam hati guna menjamin keabsahan mandi wajib tersebut.
- Bilas telapak tangan hingga tiga kali.
- Gunakan tangan kirinya untuk memandikan area tubuh yang seringkali kotor dan tertutup rapat, misalnya alat kelamin, anus, di bawah lengan, serta pusar.
- Setelah membersihkan daerah itu, basuhlah tangan Anda pakai sabun atau usap dengan tanah agar hilang kotorannya.
- Seterusnya basuh diri dengan wudhu sebagaimana yang dilakukan saat hendak shalat, dimulai dari mencuci tangan sampai menyiram kaki.
- Sisihkan tanganmu ke dalam air, kemudian celupkan jarimu hingga mencapai kulit kepalamu melalui akar-akar rambut. Lalu tuangkan air atas kepala secara berulang sebanyak tiga kali. Penting untuk memastikan bahwa semua bagian dari akar rambut telah terkena air sepenuhnya.
- Tuangkan air keseluruhan tubuh dimulai dari bagian kanan badan, lalu lanjutkan ke arah kiri.
- pastikan air mengalir ke semua kerutan pada kulit serta area yang tersembunyi sehingga mandi bisa lebih menyeluruh.
Tidak seperti mandi wajah bagi laki-laki yang mensyaratkan untuk membuka dan memisahkan akar rambut, wanita dalam kondisi bersalin tidak dipersyarankan untuk membuka atau merentangkan rambut mereka.
Menurut hadits At-Tarmidzi, Ummu Salamah bertanya kepada Nabi Muhammad SAW tentang hal ini dan beliau menanggapinya dengan menyatakan bahwa hanya diperlukan untuk menuangkan air sebanyak tiga kali ke atas kepala tanpa harus memisahkan rambut yang telah dikepalkan erat.
Tata cara yang dilarang selama masa nifas pada wanita pasca persalinan
Selama masa nifas, Bunda dianjurkan untuk menunda beberapa aktivitas agar proses pemulihan berjalan lancar. Berikut sejumlah larangan yang perlu diperhatikan setelah melahirkan:
- Jangan melaksanakan tugas fisik yang berat atau menggendong beban berat lantaran tubuh tengah proses penyembuhan.
- Untuk menghindari terjadinya infeksi, sebaiknya hindari aktivitas seksual hingga pendarahan pasca melahirkan berakhir dan kesehatan tubuh sudah sepenuhnya dipulihkan.
- Jangan gunakan barang-barang yang bisa memicu iritasi di sekitar area intim saat dalam tahap nifas.
Pada saat yang sama, bila Bunda adalah seorang muslimah, selama periode nifas, Bunda harus mengikuti pantangan-pantangan ini sesuai dengan kitab tersebut. Bidayah Al-Mujtahid dan Akhirnya Al-Muqtashid :
- Tidak melakukan shalat, puasa, dan tawaf saat dalam masa nifas dikarenakan darah nifas dipersepsikan sebagai hadas yang berskala besar.
- Tidak menyentuh Al-Qur'an saat tidak dalam kondisi suci besar dan belum wudhu.
- Terlarang untuk wanita menyentuh atau menggendong mushaf saat dalam keadaan bersalin, walaupun mereka telah menggunakan penutup.
- Direkomendasikan agar tetap tenang dan jarang sekali melintasi masjid secara bergantian jika tidak ada kebutuhan.
- Di larang melakukan kegiatan mesra di area dari pusar hingga lutut, termasuk hubungan suami istri atau hal-hal lain semacam itu.
Tanda-tanda nifas yang membahayakan pasca persalinan antara lain adalah sebagai berikut:
Setelah bersalin, pelepasan darah nifas merupakan hal biasa dalam tahap penyembuhan tubuh. Akan tetapi, terdapat situasi dimana pendarahan bisa jadi sangat berlebihan dan membahayakan, dikenal dengan istilah PPH atau perdarahan postpartum.
PPH dapat terjadi antara 24 jam awal atau sampai 12 minggu pasca persalinan, serta apabila tidak cepat diatasi, berpotensi mengancam jiwa sang ibu. Berdasarkan laporan tersebut, Cleveland Clinic , berikut beberapa indikasi pendarahan pasca melahirkan yang harus dicurigai:
1. Volume darah berlebihan
Pendarahan postpartum (PPH) terjadi apabila volume darah yang keluar setelah proses bersalin lebih dari 32 ons (kira-kira 1 liter), entah itu melalui jalan lahir atau operasi Caesar.
Umumnya, aliran nifas akan berkurang secara bertahap seiring berjalannya waktu. Akan tetapi, apabila jumlah darah yang dikeluarkan sangat besar dalam kurun waktu pendek, ini dapat menandakan ada gangguan serius yang memerlukan penanganan cepat.
2. Kadar sel darah merah berkurang
Ketika cairan postpartum keluar dengan volume besar, tubuh akan kehilangan sejumlah sel darah merah penting yang bertugas mengangkut oksigen. Kondisi penurunan sel darah merah tersebut dapat memicu beragam tanda dan gejala yang mungkin ganggu kondisi kesehatannya.
3. Pusing dan pingsan
Pendarahan hebat bisa mengakibatkan penurunan tekanan darah hingga memicu rasa pusing, pandangan menjadi blur, atau bahkan kehilangan kesadaran. Apabila tanda-tandanya bertahan, harus segera mendapatkan evaluasi medis dari dokter.
4. Kulit pucat
Wajah yang tampak pucat bisa disebabkan oleh kurangnya jumlah sel darah merah serta oksigen dalam tubuh. Hal ini biasanya dikarenakan adanya perdarahan sehingga mempengaruhi aliran darah menuju lapisan kulit.
5. Denyut jantung meningkat
Badan akan mempercepat detak jantung sebagai respons terhadap hilangnya darah. Kenaikan detak jantung ini dimaksudkan supaya organ-organ penting masih mendapatkan asupan oksigen yang cukup.
6. Mual atau muntah
Kelangkaan sirkulasi darah dan oksigen menuju kepala serta organ pencernaan bisa memicu sensasi mual hingga muntah. Kondisi tersebut menandakan adanya tekanan pada sistem karena pendarahan yang dialami oleh tubuh.
7. Sakit di bagian perut atau pinggang yang bertambah parah
Pendarahan yang muncul beberapa hari pasca persalinan dapat dikawalih oleh sensasi sakit pada bagian perut atau pinggul yang kian memburuk. Keadaan tersebut wajib mendapat penanganan medis secara cepat untuk menghindari perkembangan masalah lebih lanjut.
Demikian penjelasan mengenai bacaan niat dan tata cara mandi nifas setelah melahirkan. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Bunda.
|
Pilihan Redaksi
|
Akhirkan Tahap Nifas, Berikut Petunjuk untuk Melakukan Mandi Besar dan Jaga Kebersihan dari Hadas
Niat Doa untuk Mandi Pasca Persalinan dan Prosedur Mandi Selama 40 Hari Sesudah Melahirkan
Memahami Tahap Nifas dalam Agama Islam, Indikasi Selesainya dan Metode Mandi Sesuai Dengan Praktik yang Direkomendasikan
Untuk Bunda yang ingin berbagi pengalaman tentang parenting sambil mendapatkan banyak hadiah, silakan bergabung dengan komunitas MasRizkySquad. Untuk mendaftar, cukup klik link ini. SINI . Gratis!
Post a Comment